cover
Contact Name
Amin Fatoni
Contact Email
aminfatoni@unsoed.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
j.molekul@gmail.com
Editorial Address
Jl. Dr. Soeparno No.61 Karangwangkal, Purwokerto, Jawa Tengah 53
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
Molekul: Jurnal Ilmiah Kimia
ISSN : 19079761     EISSN : 25030310     DOI : -
MOLEKUL is a peer-reviewed journal of chemistry published by the Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Jenderal Soedirman University, Indonesia. Publishing frequency 2 issues per year, on May and November. This Journal encompasses all branches of chemistry and its sub-disciplines including Pharmaceutical, Biological activities of Synthetic Drugs, Environmental Chemistry, Biochemistry, Polymer Chemistry, Petroleum Chemistry, and Agricultural Chemistry.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2014)" : 10 Documents clear
SINTESIS ZEOLIT DARI ABU DASAR BATUBARADAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN LOGAM MERKURI (II) Ma’rifat Ma’rifat; Didik Krisdiyanto; Khamidinaldan Irwan Nugraha
Molekul Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.133 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.1.152

Abstract

Telah dilakukan sintesis zeolit dari abu dasar batubara dan aplikasinya sebagai adsorbenuntuk logam merkuri (II). Zeolit disintesis dengan metode alkali hidrotermal dan dikarakterisasi menggunakan Spektrofotometer FTIR dan Difraktometer Sinar-X (XRD). Kajian adsorpsi zeolit terhadap logam merkuri (II) dilakukan dengan variasi pH,waktu kontak dan konsentrasi merkuri. Karakterisasi FTIR menunjukkan bahwa zeolit telah terbentuk dengan serapan pspesifik pada bilangan gelombang 457,31 cm-1.Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa zeolit hasil sintesis mempunyai struktur material zeolit faujasit yang ditunjukkan dengan difraksi utama pada 6,29°; 26,89°; dan 31,19°. Adsorpsi zeolit terhadap logam merkuri (II) optimum terjadi pada pH 6, kesetimbangan adsorpsi cenderung mengikuti pola isoterm Freundlich dengan konstanta yaitu 1,803 x 10-4 mol/gram dan kinetika adsorpsi cenderung mengikuti persamaan pseudo orde dua dengan konstanta laju reaksi (k) yaitu 8,687 x 10-3(g/mg min).
KAJIAN ADSORPSI HORMON PENGATUR TUMBUH ASAM GIBERELIN DENGAN MENGGUNAKAN BENTONIT ALAM Ula Nurul Fadlilah; Irwan Nugraha
Molekul Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.92 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.1.147

Abstract

Telah dilakukan adsorpsi asam giberelin dengan menggunakan bentonit alam hasil purifikasi. Proses purifikasi dilakukan dengan menggunakan larutan H2O2. Bentonit alam hasil purifikasi dikarakterisasi dengan Fourier Transform infrared (FTIR) dan X-Ray difraction (XRD). Jumlah asam giberelin yang teradsorpsi diukur dengan menggunakan spektrofotometer UV-vis. Proses adsorpsi dilakukan dengan sistem batch dan variasi pH larutan asam giberelin, variasi waktu adsorpsi, variasi kadar bentonit alam serta variasi konsentrasi asam giberelindilakukan untuk mengetahui kapasitas adsorpsi GA3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentonit alam dapat mengadsorpsi asam giberelin pada pH larutan asam giberelin optimum pada pH 3, waktu optimum adsorpsi pada 2 jam, kadar bentonit alam pada 1,5 gram dan konsentrasi optimum asam giberelin pada 70 ppm. Model isoterm adsorpsi GA3 mengikuti model isoterm Freundlich.
SINTESIS SENYAWA ANTIMALARIA BARU TURUNAN FENANTROLIN N-(2-NITROBENZIL)-1,10-FENANTROLINIUM IODIDA DAN (1) N-(4-NITROBENZIL)-1,10-FENANTROLINIUM IODIDA Dwi Utami; Iin Narwanti; Jumina Jumina
Molekul Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.53 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.1.153

Abstract

Malaria is a global health problem, especially in the tropics. Efforts to decrease the incidence of malaria plagued the plasmodium resistance to existing antimalarial drugs. Benzyl Phenanthrolium Iodide derivates have been proved has antimalarial activity. The aim of this study is synthesis the nitro benzyl phenanthrolium.The research that has been done was the synthesis of (1)-N-(2-nitrobenzyl) phenantrolium iodide and(1)-N-(4-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolium iodide. Synthesis of (1)-N-(2-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolium iodide through a two-steps reaction SN-2 is the reaction of (1)N-(2- nitrobenzyl) chloride and potassium iodide followed by reaction phenantroline 1:10 monohydrate, whether the second product was 4-nitrobenzil bromida as starting material. The reaction were started by reflucting the nitro subtituted benzil halida with potassium iodide for 1 hour, yielded nitro subtituted benzyl iodide. Then followed by reflucting nitro substituted benzyl iodide with 1,10-phenanthroline for 11 hours. The final product isolated and purificated by suitable solvent. The melting point was conducted by melting poin apparatus. The structures of product was characterized by IR and UV-Vis spectroscopy.Results obtained in the form of thick liquid light yellow with a melting point of 54.2-63.5oC. While the compound (1)-N-(4-nitrobenzyl)-1,10-phenantrolium iodide is synthesized from 4-nitrobenzylbromide and potassium iodide followed by reaction phenantroline 1:10 monohydrate. Synthesis results in the form of pale yellow crystals with a melting point of 221–225oC . The resulting yield of 32.87%. The interpretation of UV-Vis and Infra red spectras indicated that nitro benzyl iodide have been condensed with 1,10 phenantroline as the end of the product. 
KARAKTERISASI KATALIS Pt-Pd/ZEOLIT ALAM REGENERASI PADA REAKSI HIDRODENITROGENASI PIRIDIN Dina Asnawati
Molekul Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.558 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.1.148

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Karakterisasi Katalis Pt-Pd/Zeolit Alam Regenerasi pada Reaksi Hidrodenitrogenasi Piridin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakter katalis Pt-Pd/zeolit alam baru, bekas dan hasil regenerasi pada hidrodenitrogenisasi piridin. Katalis Pt-Pd/zeolit alam terdeaktivasi diregenerasi dengan cara dioksidasi dengan gas O2 pada temperatur 350oC selama 2 jam, dan direduksi dengan gas H2 pada temperatur 400oC selama 1 jam. Karakterisasi katalis baru (fresh), terdeaktivasi dan terregenerasi meliputi penentuan luas permukaan, volume pori dan rerata jejari pori dengan alat Gas Sorption Analyzer NOVA-1000 berdasarkan adsorpsi gas N2 serta penentuan keasaman dengan metode adsorpsi gas amoniak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deaktivasi katalis menyebabkan penurunan luas permukaan spesifik, volume total pori dan keasaman katalis, sedangkan proses regenerasi pada katalis bekas dengan metode oksidasi dan reduksi meningkatkan luas permukaan spesifik, volume total pori, rerata jejari pori dan keasaman katalis.
KARAKTERISASI PAPAIN DARI DAUN PEPAYA (Carica Papaya L. CHARACTERIZATION OF PAPAIN FROM Carica Papaya L. LEAVES Zusfahair Zusfahair; Dian Riana Ningsih; Febrina Nur Habibah
Molekul Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.778 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.1.149

Abstract

Enzim yang menempati urutan pertama dalam pemanfaatannya di bidang industri adalah protease. Protease dapat digunakan sebagai katalis untuk reaksi yang menggunakan pelarut organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ekstrak kasar papain dari daun pepaya (Carica papaya L.) yang meliputi suhu dan pH optimum, pengaruh EDTA dan ion-ion logam, serta kestabilannya dalam pelarut organik seperti metanol, aseton, dan toluena, serta potensinya sebagai katalis dalam pelarut organik.Isolasi papain dari daun pepaya dilakukan untuk mendapatkan ekstrak kasar papain. Ekstrak kasar papain selanjutnya dikarakterisasi suhu dan pH optimum, pengaruh EDTA dan ion-ion logam yang meliputi ion Ca2+, ion Mg2+, Cu 2+, Zn2+, serta aktivitasnya dalam pelarut organik, seperti metanol, aseton, dan toluena.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kasar papain yang diisolasi dari daun pepaya kalifornia optimum pada suhu 60 oC dan pH 7, sedangkan papain daun pepaya bangkok optimum pada suhu 50 oC dan kisaran pH 7-8. Aktivitas enzim papain daun pepaya kalifornia dan bangkok meningkat dengan adanya ion Zn2+ dan menurun dengan adanya ion Ca2+, ion Mg2+, Cu2+ serta EDTA. Aktivitas papain daun pepaya kalifornia relatif stabil hingga jam ke-6 dengan penambahan pelarut metanol dan menurun setelah jam ke-3 dengan penambahan pelarut aseton dan toluena, sedangkan papain daun pepaya bangkok dengan penambahan pelarut metanol, aseton, ataupun toluena aktivitasnya hanya dapat stabil hingga jam ke-3. Papain dari daun pepaya kalifornia berpotensi digunakan sebagai biokatalis dalam pelarut metanol.
KOMPOSISI KIMIA MINYAK ATSIRI BUAH SIRIH HIJAU (PIPER BETLE L), KEMUKUS (PIPER CUBEBA L) DAN CABE JAWA (PIPER RETROFRACTUM VAHL) M. Widyo Wartono; Ahmad Ainurofiq; Maya Ismaniar
Molekul Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.325 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.1.143

Abstract

Tumbuhan genus Piper mempunyai kandungan minyak atsiri hampir disemua bagiannya, namun komposisi kimianya belum semua dilaporkan. Pada laporan ini kami melakukan isolasi dan identifikasi senyawa kimia minyak atsiri pada bagian buah tumbuhan Piper. Isolasi minyak atsiri buah Piper dilakukan dengan destilasi air menggunakan destilasi Stahl dan analisis komposisi kimia dengan kromatografi gas-spektroskopi masa (GC-MS). Kandungan minyak atsiri buah sirih hijau (Piper betle) 1,4% (v/b), cabe jawa (Piper retrofractum) 1% (v/b), dan buah kemukus (Piper cubeba) 1,7% (v/b). Hasil analisis GC-MS menunjukan kandungan utama minyak atsiri adalah senyawa golongan monoterpen, seskuiterpen dan fenil propanoid. Kandungan utama minyak atsiri buah sirih hijau (P. betle) adalah eugenol (12,36%), isokaryofillena (9,55%) dan β-selinena (8,09%), sedangkan komponen utama buah cabe jawa (Piper retrofractum) adalah isokaryofilen (8,88%), β-bisabolen (7,01%) dan zingiberen (6,32%), dan minyak atsiri buah kemukus (Piper cubeba) adalah spathulanol (27,05%), sativen (8,73%) dan germakren D (7,50%).
FOTODEGRADASI ZAT WARNA TARTRAZIN LIMBAH CAIR INDUSTRI MIE MENGGUNAKAN FOTOKATALIS TiO2 - SINAR MATAHARI Dian Windy Dwiasi; Tien Setyaningtyas
Molekul Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.313 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.1.150

Abstract

Salah satu dampak negatif perkembangan industri mie di Indonesia adalah timbulnya pencemaran lingkungan dari limbah cair industri mie yang masih mengandung zat organik seperti zat warna tartrazin. Penurunan kadar zat warna tartrazin dalam limbah cair mie dapat diupayakan dengan cara mendegradasi zat warna tartrazin melalui proses fotodegradasi dengan metode fotokatalis. Pada penelitian ini telah dilakukan fotodegradasi zat warna tartrazin dalam limbah cair mie menggunakan fotokatalis TiO2. Perlakuan meliputi pengaruh variasi waktu kontak dan pH terhadap aktivitas fotokatalis TiO2 menggunakan sinar UV dan sinar matahari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fotokatalitik yang terbaik untuk  TiO2 adalah pada kondisi limbah cair mie dengan pH 2, dan waktu kontak 1 jam. Persentase penurunan kadar tartrazin dengan menggunakan lampu UV adalah sebesar 56,81%, sedangkan dengan penyinaran sinar matahari sebesar 61,64 %.
UJI POTENSI ANTIPLASMODIUM EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP Plasmodium falcifarum Susilawati Susilawati; Hermansyah Hermansyah
Molekul Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.755 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.1.145

Abstract

Malaria masih menjadi salah satu penyakit endemis dan masalah kesehatan utama di Indonesia.  Buah pare (Momordica charantia L.) secara tradisional sering digunakan sebagai obat.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji potensi antiplasmodium in vitro ekstrak buah pare terhadap Palsmodium falciparum sehingga dapat digunakan sebagai obat anti malaria.   Buah pare diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol.  Uji aktivitas antiplasmodium dilakukan secara pengamatan mikroskopik pada kultur strain P. falcifarum  3D7. Berdasarkan hasil pengujian, sampel ekstrak metanol buah pare memiliki aktivitas penghambatan terhadap pertumbuhan parasit P. falciparum 3D7. Kekuatan aktivitas antimalaria dengan nilai IC50 = 0,39 µg/mL.
SINTESIS, PEMURNIAN DAN KARAKTERISASI METIL ESTER SULFONAT (MES) SEBAGAI BAHAN INTI DETERJEN DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum L) Widyaningsih Widyaningsih; I.N. Budiasih I.N. Budiasih; W.A. Kurniawan W.A. Kurniawan; M. Chasani M. Chasani; V.H. Nursalim V.H. Nursalim
Molekul Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.127 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.1.151

Abstract

Metil ester sulfonat (MES) adalah salah satu jenis surfaktan yang dapat disintesis dari bahan baku minyak biji nyamplung (Calophyllum inophyllum L) yang potensial sebagai pengganti surfaktan dari minyak bumi. Proses sulfonasi dalam pembentukan MES diduga menghasilkan produk samping berupa di-salt yang dapat mengganggu kinerja MES dan memiliki daya deterjensi 50% lebih rendah dari MES. Oleh karena itu, perlu dilakukan proses pemurnian untuk mereduksi kandungan di-salt dalam produk MES sehingga dapat memperbaiki kinerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik MES tanpa pemurnian dan MES hasil pemurnian serta mengetahui kondisi pemurnian MES yang menghasilkan karakteristik terbaik. Proses pemurnian dilakukan dengan menambahkan metanol pada konsentrasi 10, 20, 30, 40% dan waktu reaksi  30, 60, 90,120 menit. Pengaruh konsentrasi metanol (K) dan waktu reaksi (t) dikaji dalam rancangan acak lengkap dengan dua faktor yaitu konsentrasi dan waktu reaksi yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test DMRT. Karakterisasi dilakukan terhadap MES tanpa pemurnian dan MES hasil pemurnian meliputi nilai pH, stabilitas emulsi, stabilitas busa, dan daya deterjensi. MES tanpa pemurnian setelah netralisasi memiliki nilai pH 7,819, stabilitas emulsi 33,33%, stabilitas busa 19,765% dan daya deterjensi 68,80%. MES hasil pemurnian setelah netralisasi memiliki pH 7,795, stabilitasemulsi 90,455%, stabilitasbusa 15,00%, dan daya deterjensi 85,15%. 
PENGGUNAAN KATALIS PALADIUM DALAM REAKSI ARILASI n-OKTILSILAN DENGAN 2-IODIDA-5-METIL TIOFEN Aldes Lesbani; Addy Rachmat; Risfidian Mohadi; Eliza Eliza
Molekul Vol 9, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.063 KB) | DOI: 10.20884/1.jm.2014.9.1.146

Abstract

Telah dilakukan proses arilasi n-oktilsilan dengan 2-iodida-5-metil tiofen mengunakan katalis palladium dengan teknik reaksi kopling untuk mendapatkan variasi senyawa hasil arilasi. Produk hasil arilasi yang terbentuk dimurnikan dengan metode kromatografi kolom silika dengan eluen etil asetat dan dikarakterisasi menggunakan spektroskopi massa, spektroskopi 1H NMR, 13C NMR, dan DEPT-135. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk dari hasil arilasi yakni tris(5-metil-2-tiofen)oktilsilan yang berupa cairan tak berwarna dengan nilaim/z sebesar 432. Hasil pengukuran menggunakan spektroskopi 1H NMR menghasilkan tujuh proton ekivalen. Pengukuran menggunakan spektroskopi 13C NMR menghasilkan tiga belas karbon ekivalen yang kemudian dikonfirmasi dengan DEPT-135. Hasil karakterisasi menggunakan spektroskopi massa dan spektroskopi NMR (H dan C) menunjukkan senyawa hasil sintesis adalah tris(5-metil-2-tiofen)oktilsilan.

Page 1 of 1 | Total Record : 10